Bacaan Surat Yasin Latin + Arab dan Artinya - Alhamdulillah, segala puji bagi allah yang telah melimpahkan segala kenikmatan kepada kita kaum muslimin, sehingga kita bisa melaksanakan ibadah dengan tenang sesuai sunnah Rasulullah Saw, hidup kita masih tumaninah beraqidah salimah, masih bebas bermuamalah sesuai syariah.
Pada kesempatan kali ini admin akan memposting mengenai Surat Yasin. Yang Mana Surat Yasin terdiri atas 83 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Jin. Dinamai Yaasiin karena dimulai dengan huruf Yaasiin. Sebagaimana halnya arti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surat Al Quran, maka demikian pula arti Yaasiin yang terdapat pada ayat permulaan surat ini, yaitu Allah mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal yang penting antara lain: Allah bersumpah dengan Al Quran bahwa Muhammad s.a.w. benar-benar seorang rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul-rasul.
Pada kesempatan kali ini admin akan memposting mengenai Surat Yasin. Yang Mana Surat Yasin terdiri atas 83 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Jin. Dinamai Yaasiin karena dimulai dengan huruf Yaasiin. Sebagaimana halnya arti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surat Al Quran, maka demikian pula arti Yaasiin yang terdapat pada ayat permulaan surat ini, yaitu Allah mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal yang penting antara lain: Allah bersumpah dengan Al Quran bahwa Muhammad s.a.w. benar-benar seorang rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul-rasul.
Pokok-pokok isinya:
- Keimanan:
Bukti-bukti adanya hari berbangkit; Al Quran bukanlah syair; ilmu, kekuasaan dan rahmat Allah; syurga dan sifat-sifat-Nya yang disediakan bagi orang-orang mukmin; mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya; anggota badan manusia menjadi saksi pada hari kiamat atas segala perbuatannya di dunia.
- Kisah:
Kisah utusan-utusan Nabi Isa a.s dengan penduduk Anthakiyah.
- Dan lain-lain:
Tidak ada faedah peringatan bagi orang-orang musyrik; Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan; semua bintang- bintang di cakrawala berjalan pada garis edar yang telah ditetapkan Allah; ajal dan hari kiamat datangnya secara tiba- tiba; Allah menghibur hati Rasulullah s.a.w. terhadap sikap kaum musyrikin yang menyakitkan hatinya.
Surat Yasin
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
Terjemahan | Text Qur'an | Ayat |
---|---|---|
Yaa Siin. | يس | 1 |
Demi Al Qur'an yang penuh hikmah, | وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ | 2 |
sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, | إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ | 3 |
(yang berada) di atas jalan yang lurus, | عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ | 4 |
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. | تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ | 5 |
agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. | لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ | 6 |
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. | لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ | 7 |
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. | إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلالا فَهِيَ إِلَى الأذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ | 8 |
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. | وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لا يُبْصِرُونَ | 9 |
Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman. | وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا يُؤْمِنُونَ | 10 |
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. | إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ | 11 |
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lohmahfuz). | إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ | 12 |
Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka; | وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلا أَصْحَابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جَاءَهَا الْمُرْسَلُونَ | 13 |
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu". | إِذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوا إِنَّا إِلَيْكُمْ مُرْسَلُونَ | 14 |
Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka". | قَالُوا مَا أَنْتُمْ إِلا بَشَرٌ مِثْلُنَا وَمَا أَنْزَلَ الرَّحْمَنُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلا تَكْذِبُونَ | 15 |
Mereka berkata: "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu. | قَالُوا رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّا إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ | 16 |
Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas". | وَمَا عَلَيْنَا إِلا الْبَلاغُ الْمُبِينُ | 17 |
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami". | قَالُوا إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ | 18 |
Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu mengancam kami)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas". | قَالُوا طَائِرُكُمْ مَعَكُمْ أَئِنْ ذُكِّرْتُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ | 19 |
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki (Habib An Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu, | وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ | 20 |
ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. | اتَّبِعُوا مَنْ لا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ | 21 |
Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan? | وَمَا لِيَ لا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ | 22 |
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya, jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudaratan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikit pun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku? | أَأَتَّخِذُ مِنْ دُونِهِ آلِهَةً إِنْ يُرِدْنِ الرَّحْمَنُ بِضُرٍّ لا تُغْنِ عَنِّي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَلا يُنْقِذُونِ | 23 |
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata. | إِنِّي إِذًا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ | 24 |
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku. | إِنِّي آمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ | 25 |
Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, | قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ | 26 |
apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan". | بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ | 27 |
Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya. | وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى قَوْمِهِ مِنْ بَعْدِهِ مِنْ جُنْدٍ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِينَ | 28 |
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. | إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ | 29 |
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. | يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ | 30 |
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. | أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لا يَرْجِعُونَ | 31 |
Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami. | وَإِنْ كُلٌّ لَمَّا جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ | 32 |
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. | وَآيَةٌ لَهُمُ الأرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَاهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ | 33 |
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, | وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ الْعُيُونِ | 34 |
supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? | لِيَأْكُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ أَفَلا يَشْكُرُونَ | 35 |
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. | سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ | 36 |
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, | وَآيَةٌ لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُمْ مُظْلِمُونَ | 37 |
dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. | وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ | 38 |
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. | وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ | 39 |
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. | لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ | 40 |
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan, | وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ | 41 |
dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. | وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِنْ مِثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ | 42 |
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan. | وَإِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلا صَرِيخَ لَهُمْ وَلا هُمْ يُنْقَذُونَ | 43 |
Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika. | إِلا رَحْمَةً مِنَّا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ | 44 |
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat", (niscaya mereka berpaling). | وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ | 45 |
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya. | وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ | 46 |
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata". | وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ مُبِينٍ | 47 |
Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?" | وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ | 48 |
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. | مَا يَنْظُرُونَ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ | 49 |
Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiat pun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya. | فَلا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ | 50 |
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. | وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الأجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ | 51 |
Mereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). | قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ | 52 |
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. | إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ | 53 |
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. | فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلا تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ | 54 |
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). | إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ | 55 |
Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. | هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلالٍ عَلَى الأرَائِكِ مُتَّكِئُونَ | 56 |
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. | لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ | 57 |
(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. | سَلامٌ قَوْلا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ | 58 |
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat. | وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ | 59 |
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", | أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ | 60 |
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. | وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ | 61 |
Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? | وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ | 62 |
Inilah Jahanam yang dahulu kamu diancam (dengannya). | هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ | 63 |
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya. | اصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ | 64 |
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. | الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ | 65 |
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat (nya). | وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّى يُبْصِرُونَ | 66 |
Dan jika Kami menghendaki pastilah Kami rubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali. | وَلَوْ نَشَاءُ لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوا مُضِيًّا وَلا يَرْجِعُونَ | 67 |
Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? | وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلا يَعْقِلُونَ | 68 |
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan, | وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ | 69 |
supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. | لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ | 70 |
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? | أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ | 71 |
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka, maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan. | وَذَلَّلْنَاهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ | 72 |
Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? | وَلَهُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُ أَفَلا يَشْكُرُونَ | 73 |
Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. | وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لَعَلَّهُمْ يُنْصَرُونَ | 74 |
Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka. | لا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُحْضَرُونَ | 75 |
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan. | فَلا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ | 76 |
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! | أَوَلَمْ يَرَ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ | 77 |
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" | وَضَرَبَ لَنَا مَثَلا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ | 78 |
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, | قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ | 79 |
yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu." | الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الأخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ | 80 |
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. | أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ | 81 |
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. | إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ | 82 |
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan. | فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ | 83 |
HUBUNGAN SURAT YAA
SIIN DENGAN SURAT ASH SHAFFAAT
- Pada surat Yaa Siin disebut secara umum tentang umat-umat yang telah dihancurkan Allah karena ingkar kepada-Nya, sedang surat Ash Shaffaat menjelaskannya dengan menyebut kisah-kisah Nuh a.s., Isa a.s. dengan kaumnya.
- Pada akhir surat Yaasiin disebut secara umum keadaan orang-orang mukmin dan orang-orang kafir di hari kiamat, sedang surat Ash Shaffaat menjelaskannya.
- Pada surat Yaasiin disebutkan tentang kekuasaan Allah membangkitkan manusia dan menghidupkannya kembali, karena Dia-lah yang menciptakan mereka dan Dia-lah yang menghendaki demikian, sedang surat Ash Shaffaat menjelaskan lebih luas dengan mengemukakan contoh-contoh yang berhubugnan dengan itu .
Surah Yaasiin mengemukakan tentang Al Quran, kenabian Muhammad, menegaskan adanya hari berbangkit disertai bukti-buktinya baik bukti-bukti alamiyah maupun bukti-bukti akliyah; kemudian mengemukakan beberapa perumpamaan diantaranya dengan mengemukakan kisah utusan-utusan Nabi Isa Almasih a.s dengan penduduk Anthakiyah. Kesemuanya dikemukakan sebagai penghibur hati Rasulullah s.a.w. dan untuk menambah keyakinan orang-orang yang beriman yang sedang mengalami tekanan-tekanan dari kaum musyrikin.
Alladzii ja’ala lakum minasy syajaril akhdlari naaran fa idzaa antum minHu tuuqiduun (“Yaitu Rabb yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan [api] dari kayu itu.”) yaitu Rabb yang memulai penciptaan pohon ini dari air, hingga menjadi hijau indah, berbuah dan berbunga, kemudian Dia mengulanginya hingga menjadi kayu-kayu kering untuk menyalakan api. Seperti itu pula Dia melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya dan Mahakuasa atas apa saja yang dikehendaki-Nya, tidak ada satupun yang mampu mencegah-Nya.
Qatadah berkata tentang firman-Nya: Alladzii ja’ala lakum minasy syajaril akhdlari naaran fa idzaa antum minHu tuuqiduun (“Yaitu Rabb yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan [api] dari kayu itu.”) Rabb yang menjadikan api ini dari pohon tersebut tentu Mahakuasa untuk membangkitkannya.”
“81. dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? benar, Dia berkuasa. dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha mengetahui. 82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia. 83. Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Yaasiiin:81-83)
Allah berfirman mengabarkan dan mengingatkan tentang kekuasaan-Nya yang agung dalam menciptakan tujuh lapis langit dan yang terkandung di dalamnya berupa bintang-bintang yang beredar dan tetap, serta menciptakan tujuh lapis bumi dan apa yang terkandung di dalamnya berupa gunung-gunung, batu-batuan, lautan, hutan dan isinya. Diapun mengarahkan untuk mengambil dalil tentang dikembalikannya jasad-jasad dengan penciptaan sesuatu yang agung inii, seperti firman Allah: lakhalqus samaawaati wal ardli akbaru min khalqin naasi (“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia.”)(al-Mu’min: 57)
A wa laisal ladzii khalaqas samaawaati wal ardla biqaadirin ‘alaa ay yakhluqa mitslaHum (“Dan tidakkah Rabb yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu?”) yaitu seperti manusia. Lalu Dia mengulanginya mereka seperti Dia memulai penciptaan mereka. Hal itu dikatakan oleh Ibnu Jarir.
Balaa wa Huwal khallaaqul ‘aliim. Innamaa amruHuu idzaa araada syai-an ay yaquula laHuu kung fayakuun (“Benar, Dia berkuasa. Dan Dia-lah Mahapencipta lagi Mahamengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah maka terjadilah ia.’”) yaitu Dia memerintahkan kepada sesuatu hanya dengan satu perintah, tidak butuh pengulangan dan penguat.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Abu Dzarr berkata: Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: ‘Hai hamba-hamba-Ku, seluruh kalian adalah berdosa kecuali orang yang Aku beri ‘afiat. Maka minta ampunlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni kalian. Seluruh kalian adalah fakir kecuali orang yang Aku cukupi. Sesungguhnya Aku Mahapemurah, dimana tidak ada orang yang pemurah yang memberikan kemurahannya. Aku melakukan apa yang Aku kehendaki. Pemberian-Ku adalah al-Kalam dan siksa-Ku adalah al-Kalam. Jika Aku menghendaki sesuatu, Aku hanya mengatakan: ‘Jadi’, maka jadilah.’”
Dan firman Allah Ta’ala: fa subhaanalladzii biyadiHii malakuutu kulli syai-iw wa ilaiHi turja’uun (“Maka, Mahasuci [Allah] yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”) yaitu pensucian, pengkultusan dan pembebasan dari keburukan bagi Rabb Yang Mahahidup lagi Mahaberdiri Yang di Tangan-Nya kekuasaan langit dan bumi. Dan hanya kepada-Nya kembali seluruh urusan. Hanya hak-Nya menciptakan dan memerintah dan hanya kepada-Nya dikembalikan seluruh hamba. Lalu Dia membalas setiap pelaku sesuai amalnya. Dia Mahaadil, Mahapemberi nikmat lagi Mahamemiliki karunia.
Dan makna firman: Dan firman Allah Ta’ala: fa subhaanalladzii biyadiHii malakuutu kulli syai-iw (“Maka, Mahasuci [Allah] yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu,”) seperti firman Allah: qul mam biyadiHii malakuutu kulli syai-in (“Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu?’”)(al-Mu’minun: 88)
Al-mulku dan al-malakuutu memiliki satu makna seperti kata rahmatun dan rahamuutun, raHbatun dan raHabuutun, khabarun dan khabaruutun. Di antara manusia ada orang yang mengira bahwa al-mulku adalah alam jasad [fisik] dan al-malukuutu adalah alam ruh. Pendapat yang shahih adalah pendapat yang pertama, dan itulah yang dipegang oleh jumhur mufassirin dan lain-lain.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Hudaifah –yaitu Ibnul Yaman- berkata: “Suatu malam aku melaksanakan shalat malam bersama Rasulullah saw.. Lalu beliau membaca tujuh ayat panjang dalam beberapa rakaat. Jika Rasulullah saw. mengangkat kepalanya dari ruku’ beliau mengucapkan “sami’allaaHuliman hamidah” kemudian beliau mengucapkan: “Segala puji bagi Rabb Yang memiliki Malakuut, Jabaruut, kesombongan dan keagungan.” Ruku’ beliau sama dengan berdirinya dan sujudnya seperti ruku’nya. Lalu beliau selesai dan hampir-hampir kedua kakiku terluka.”
Abu Dawud, at-Tirmidzi dalam asy-Syamaa-il dan an-Nasa-i, dari Hudzaifah, bahwa dia melihat Rasulullah saw. melakukan shalat malam dan berdoa: “AllaHu akbar [3x] Rabb Yang memiliki Malakuut, Jabaruut, kesombongan dan keagungan.” Kemudian beliau membaca doa iftitah, lalu membaca surat al-Baqarah, kemudian beliau rukuk dan rukuknya hampir sama dengan berdirinya. Dan beliau berdoa dalam rukuknya: “Subhaana rabiyal adziim [Mahasuci Rabb-ku yang Mahabesar].” Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari rukuk dan berdirinya hampir sama dengan rukuknya. Dan beliau berdoa dalam berdirinya itu: “Lirabbiyal hamdu [untuk Rabbku puji-pujian]” kemudian beliau sujud dan sujudnya itu hampir sama dengan berdirinya. Beliau berdoa dalam sujudnya: :”Subhaana rabbiyal a’laa [Mahasuci Rabbku Yang Mahatinggi]” kemudian beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan beliau duduk di antara dua sujud yang hampir sama dengan sujudnya. Beliau berdoa dalam duduknya: “Rabbighfirlii [Rabbku, ampunilah aku]” lalu beliau shalat empat rakaat dan membaca surat al-Baqarah, Ali ‘Imran, an-Nisaa’, al-Maa-idah atau al-An’am –Syu’bah ragu-ragu- ini adalah lafazh Abu Dawud.
Caranya Klik Share Ke Facebook dan Twiter atau dengan Google + dan Lintasme Di Bawah Ini.
Tafsir Ibnu Katsir Surah Yaasiin
Surah Makkiyyah; Surah ke 36: 83 ayat
Qatadah berkata tentang firman-Nya: Alladzii ja’ala lakum minasy syajaril akhdlari naaran fa idzaa antum minHu tuuqiduun (“Yaitu Rabb yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan [api] dari kayu itu.”) Rabb yang menjadikan api ini dari pohon tersebut tentu Mahakuasa untuk membangkitkannya.”
“81. dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? benar, Dia berkuasa. dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha mengetahui. 82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia. 83. Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Yaasiiin:81-83)
Allah berfirman mengabarkan dan mengingatkan tentang kekuasaan-Nya yang agung dalam menciptakan tujuh lapis langit dan yang terkandung di dalamnya berupa bintang-bintang yang beredar dan tetap, serta menciptakan tujuh lapis bumi dan apa yang terkandung di dalamnya berupa gunung-gunung, batu-batuan, lautan, hutan dan isinya. Diapun mengarahkan untuk mengambil dalil tentang dikembalikannya jasad-jasad dengan penciptaan sesuatu yang agung inii, seperti firman Allah: lakhalqus samaawaati wal ardli akbaru min khalqin naasi (“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia.”)(al-Mu’min: 57)
A wa laisal ladzii khalaqas samaawaati wal ardla biqaadirin ‘alaa ay yakhluqa mitslaHum (“Dan tidakkah Rabb yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu?”) yaitu seperti manusia. Lalu Dia mengulanginya mereka seperti Dia memulai penciptaan mereka. Hal itu dikatakan oleh Ibnu Jarir.
Balaa wa Huwal khallaaqul ‘aliim. Innamaa amruHuu idzaa araada syai-an ay yaquula laHuu kung fayakuun (“Benar, Dia berkuasa. Dan Dia-lah Mahapencipta lagi Mahamengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah maka terjadilah ia.’”) yaitu Dia memerintahkan kepada sesuatu hanya dengan satu perintah, tidak butuh pengulangan dan penguat.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Abu Dzarr berkata: Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: ‘Hai hamba-hamba-Ku, seluruh kalian adalah berdosa kecuali orang yang Aku beri ‘afiat. Maka minta ampunlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni kalian. Seluruh kalian adalah fakir kecuali orang yang Aku cukupi. Sesungguhnya Aku Mahapemurah, dimana tidak ada orang yang pemurah yang memberikan kemurahannya. Aku melakukan apa yang Aku kehendaki. Pemberian-Ku adalah al-Kalam dan siksa-Ku adalah al-Kalam. Jika Aku menghendaki sesuatu, Aku hanya mengatakan: ‘Jadi’, maka jadilah.’”
Dan firman Allah Ta’ala: fa subhaanalladzii biyadiHii malakuutu kulli syai-iw wa ilaiHi turja’uun (“Maka, Mahasuci [Allah] yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”) yaitu pensucian, pengkultusan dan pembebasan dari keburukan bagi Rabb Yang Mahahidup lagi Mahaberdiri Yang di Tangan-Nya kekuasaan langit dan bumi. Dan hanya kepada-Nya kembali seluruh urusan. Hanya hak-Nya menciptakan dan memerintah dan hanya kepada-Nya dikembalikan seluruh hamba. Lalu Dia membalas setiap pelaku sesuai amalnya. Dia Mahaadil, Mahapemberi nikmat lagi Mahamemiliki karunia.
Dan makna firman: Dan firman Allah Ta’ala: fa subhaanalladzii biyadiHii malakuutu kulli syai-iw (“Maka, Mahasuci [Allah] yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu,”) seperti firman Allah: qul mam biyadiHii malakuutu kulli syai-in (“Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu?’”)(al-Mu’minun: 88)
Al-mulku dan al-malakuutu memiliki satu makna seperti kata rahmatun dan rahamuutun, raHbatun dan raHabuutun, khabarun dan khabaruutun. Di antara manusia ada orang yang mengira bahwa al-mulku adalah alam jasad [fisik] dan al-malukuutu adalah alam ruh. Pendapat yang shahih adalah pendapat yang pertama, dan itulah yang dipegang oleh jumhur mufassirin dan lain-lain.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Hudaifah –yaitu Ibnul Yaman- berkata: “Suatu malam aku melaksanakan shalat malam bersama Rasulullah saw.. Lalu beliau membaca tujuh ayat panjang dalam beberapa rakaat. Jika Rasulullah saw. mengangkat kepalanya dari ruku’ beliau mengucapkan “sami’allaaHuliman hamidah” kemudian beliau mengucapkan: “Segala puji bagi Rabb Yang memiliki Malakuut, Jabaruut, kesombongan dan keagungan.” Ruku’ beliau sama dengan berdirinya dan sujudnya seperti ruku’nya. Lalu beliau selesai dan hampir-hampir kedua kakiku terluka.”
Abu Dawud, at-Tirmidzi dalam asy-Syamaa-il dan an-Nasa-i, dari Hudzaifah, bahwa dia melihat Rasulullah saw. melakukan shalat malam dan berdoa: “AllaHu akbar [3x] Rabb Yang memiliki Malakuut, Jabaruut, kesombongan dan keagungan.” Kemudian beliau membaca doa iftitah, lalu membaca surat al-Baqarah, kemudian beliau rukuk dan rukuknya hampir sama dengan berdirinya. Dan beliau berdoa dalam rukuknya: “Subhaana rabiyal adziim [Mahasuci Rabb-ku yang Mahabesar].” Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari rukuk dan berdirinya hampir sama dengan rukuknya. Dan beliau berdoa dalam berdirinya itu: “Lirabbiyal hamdu [untuk Rabbku puji-pujian]” kemudian beliau sujud dan sujudnya itu hampir sama dengan berdirinya. Beliau berdoa dalam sujudnya: :”Subhaana rabbiyal a’laa [Mahasuci Rabbku Yang Mahatinggi]” kemudian beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan beliau duduk di antara dua sujud yang hampir sama dengan sujudnya. Beliau berdoa dalam duduknya: “Rabbighfirlii [Rabbku, ampunilah aku]” lalu beliau shalat empat rakaat dan membaca surat al-Baqarah, Ali ‘Imran, an-Nisaa’, al-Maa-idah atau al-An’am –Syu’bah ragu-ragu- ini adalah lafazh Abu Dawud.
Setelah sahabat selesai membaca Alqur'an Surat yasin, Jangan Lupa Untuk Mengajak Orang lain juga untuk membacanya, Biar Kita mendapatkan amal / pahala yang Banyak dengan menyuruh orang lain membaca alquran . Amin
Caranya Klik Share Ke Facebook dan Twiter atau dengan Google + dan Lintasme Di Bawah Ini.