Contoh Abstrak Skripsi yang Baik dan Benar - Sahabat yang berbahagia pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi mengenai Abstrak Skripsi. yang mana Abstrak adalah rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar, tepat dan jelas mengenai isi suatu dokumen (contoh abstrak skripsi, 2009). Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah.
Contoh Abstrak Skripsi yang Baik dan Benar
ABSTRAK
PENGGUNAAN BLOK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG
KONSEP BILANGAN PECAHAN SEDERHANA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN Gunungbanjar
Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya)
Oleh:
Contoh Abstrak Skripsi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena guru dipandang sebagai pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan melakukan bimbingan terhadap siswa. Mengacu pada hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penggunaan blok pecahan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep bilangan pecahan sederhana”.
Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep bilangan pecahan sederhana dengan menggunakan blok pecahan. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapakan dapat membantu seorang guru dalam memahami profesinya sebagai pendidik di sekolah.
Lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Gunungbanjar Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, yang menjadi subjek peneliti adalah siswa kelas III dengan jumlah siswa adalah 18 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.
Hipotesis dari penelitian ini adalah “Apabila guru dalam pembelajaran menggunakan blok pecahan dengan baik, dilaksanakan dengan rencana dan dievaluasi dengan optimal maka pemahaman siswa tentang konsep bilangan sederhana dapat meningkat”
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada penilaian perencanaan pembelaran siklus pertama 66.67%, siklus II 79,17% dan siklus III mencapai 95,83%. Adapun kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus I 71,87%, siklus II 84,37%, dan siklus III 96,87%. Hasil belajar siswa pada siklus I 62,8%, siklus II 78,3% dan siklus III 93,3%. Adapun kemampuan siswa memahami konsep bilangan sederhana dengan menggunakan blok pecahan siklus I 66,67%, siklus II 83,3% dan siklus III 91,67%.
Dengan demikian pemahaman siswa tentang konsep bilangan sederhana dengan menggunakan blok pecahan di kelas III SD Negeri Gunungbanjar Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya meningkat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASARDI DESA KARANGMULYA KECAMATAN PADAHERANG Oleh:AEP SAEFUL ANWAR
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena guru dipandang sebagai pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi. Mengacu pada hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi profesionalisme guru sekolah dasar di Desa Karangmulya Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis”.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan bukti–bukti empirik tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi profesionalisme guru Sekolah Dasar yang ada di Desa Karangmulya Kecamatan Padaherang. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapakan dapat membantu seorang guru dalam memahami profesinya sebagai pendidik di sekolah, pembimbing di rumah dan di lingkungan masyarakat.Kajian pustaka yang mendasari penelitian ini meliputi: pengertian dan ciri profesi, profesi keguruan dan guru profesional, syarat profesi guru, guru dalam proses pembelajaran, guru dalam lingkungan sekolah dan guru dalam lingkungan sosial masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey. Populasi dalam peneitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar yang ada di SDN 1 dan 2 Karangmulya Kecamatan Padaherang. Alat pengmpul data yang digunakan yaitu berupa angket. Prosedur dan teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif secara kuantitatif berupa persentase dan dinarasikan secara kualitatif.'
Hasil dari penelitian ini yaitu Terdapat 84 % guru di SDN 1 dan 2 Karangmulya yang profesionalismenya dipengaruhi oleh faktor kompetensi profesional guru; Terdapat 92 % guru di SDN 1 dan 2 Karangmulya yang profesionalismenya dipengaruhi oleh faktor proses pembelajaran; Terdapat 96 % guru di SDN 1 dan 2 Karangmulya yang profesionalismenya dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekolah; Terdapat 48 % guru di SDN 1 dan 2 Karangmulya yang profesionalismenya dipengaruhi oleh faktor lingkungan masyarakat.Agar menjadi guru yang profesional tinggi, para guru diharapkan memperhatikan berbagai faktor yang bersumber pada komponen kompetensi profesional guru, proses pembelajaran guru, faktor lingkungan sekolah dan faktor lingkungan masyarakat.
ABSTRAK
SOPA MARYANA, 2009. Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Tentang Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi Di Kelas VI SD Negeri Cibeuti
1. Skripsi, Pendidikan Guru Dasar, Program Sarjan UPI kampus Tasikmalaya.
Berdasarkan hasil observasi lapangan di kelas VI SD Negeri Cibeuti 1 dalam proses pembelajaran materi rotasi bumi dan revolusi bumi, media yang digunakaan hanya buku saja tanpa ada media yang lebih menarik lagi hal itu ditunjukan kurangnya pemahaman siswa tentang konsep rotasi bumi dan revolusi bumi. Menurut hasil evaluasi siswa yang mampu meraih nilai 65 kurang dari 75% maka ini jelas menunjukan kelemahan dalam pembelajaran kali ini dilaksanakan. Apabila dikaitkan dengan pedoman dalam KTSP, hal ini tentunya tak memenuhi kriteria ideal dengan pencapaian indikator sebanyak 75% dari semua siswa(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2006:22)
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai (1) Meningkatkan kemampuan guru merancang pembelajaran dalam mengimplementasikan media audio visual terhadap topik peristiwa rotasi dan revolusi bumi. (2) Meningkatkan kemampuan guru melakukan proses pembelajaran dalam mengimplementasikan media audio visual dalam pembelajaran topik peristiwa rotasi dan revolusi bumi.(3) Meningkatkan keterampilan siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Cibeuti dalam pembelajaran IPA pada topik peristiwa rotasi dan revolusi bumi setelah menggunakan media audio visual
Lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Cibeuti 1 Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya dan yag menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VI sebanyak 30 siswa. Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah :”jika dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam guru menggunakan media audio visual, maka pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPA akan lebih mudah. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan pemahaman siswa tentang rotasi bumi dan revolusi bumi dengan indikasi adanya peningkatan nilai rata-rata dalam berbagai kategori penilaian. Pada siklus pertama nilai rata-rata 64,83 dan untuk siklus kedua mengalami peningkatan 75,66.
Hasil penelitian memperlihatkan adanya peningkatan secara kuantitatif yang dibuktikan dengan hasil pembelajaran siswa melalui nilai yang diraih siswa dari proses evaluasi. Selain itu penyusunan rencana pembelajaran serta pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mendapat peningkatan, walaupun dalam hal ini masih banyak yang perlu diperbaiki. Dalam perkembangannya pembelajaran dengan menggunakan media audio visual harus terus dikembangkan dan dipopulerkan guna meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di SD kelas rendah.
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH
DAN METODE EKSPERIMEN
(Studi Quasi Experimental Research pada Kelas V MI AL-MA’ARIF Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya) Oleh :LISNAWATINIM.0611251
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V MI Al-Ma’arif Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2008/2009 antara kelompok siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan kelompok yang diberi pengajaran dengan menggunakan metode eksperimen.
Adapun hipotesis yang diajukan penulis adalah adanya perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar kelompok siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan kelompok siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Ma’arif Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Populasi yang sekaligus dijadikan sampel total adalah sebanyak 64 orang siswa yang terbagi ke dalam dua kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 32 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik dokumentasi dan teknik tes. Instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar IPA yang terdiri dari 70 butir soal pilihan ganda. Setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, ternyata soal yang terpakai 66 butir soal dengan koefisien reliabilitas 0,99.teknik analisis data menggunakan uji univariat, uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat (X2) dan homogenitas. Sedangkan uji hipotesis menggunakan tes-t dengan semua penghitungan dibantu dengan program SPSS V.12.0.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan prestasi belajar IPA siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kawalu yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah termasuk ke dalam kategori rendah dengan rata-rata 35,84. sedangkan kecenderungan prestasi belajar IPA siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kawalu yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen termasuk ke dalam kategori sedang dengan rata-rata 41,94. jadi, terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas V MI Al-Ma’arif Kawalu tahun pelajaran 2008/2009 antara kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang ditunjukkan dengan thitung = 2,107 > ttabel = 1,900.
RINI ANDRIANI. 2009. Hubungan antara Pengetahuan dengan Kepedulian terhadap Lingkungan Sekolah pada Siswa Kelas III SDN Darmajaya (Studi Korelasi pada Profil Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN Darmajaya Kawalu Kota Tasikmalaya). Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku berdasarkan pengalaman atau latihan. Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap manusia selama hidupnya. Belajar bukanlah hanya mengumpulkan atau mengahafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi dari materi pelajaran. Akan tetapi, belajar merupakan tahapan perubahan tingkah laku yang berlangsung secara meningkat.
Sejalan dengan tujuan pendidikan, bahwa hasil belajar sarat dengan pembentukan sikap. Hal tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap peranan siswa dalam menghadapi dan menjalankan kehidupan di lingkungannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan dirinya.Kepedulian siswa terhadap lingkungan masih dikatakatakan rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih rendahnya kesadaran siswa terhadap lingkungan yang menimbulkan beberapa gangguan terhadap lingkungan. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kurangnya pengetahuan mengenai lingkungan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara pengetahuan dengan kepedulian terhadap lingkungan sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Darmajaya Kawalu Kota Tasikmalaya dengan populasi seluruh kelas III yang berjumlah 35 orang yang sekaligus dijadikan sampel penelitian (total sampling).Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berupa studi korelasi. Teknik pengambilan data menggunakan data deskriptif berupa angket dan data kuantitatif berupa tes dan pedoman observasi. Analisis data deskriptif (angket) menggunakan Skala Likert. Data kuantitatif yang diperoleh diolah menggunakan rumus korelasi product moment menurut Suharsimi Arikunto (2005 : 72 ).Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan koefisien korelasi (r) = 0,86 dan berada pada interval koefisien korelasi 0,80 – 1,000 yang berarti terletak dalam kategori korelasi yang sangat kuat. Karena Fhitung = 94,15 > Ftabel = 4,15 maka hipotesis penelitian ini diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara pengetahuan (variabel X) dengan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah (variabel Y).
ABSTRAK
POPON KARTIKA, 2009. Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar: Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Penyesuaian Tumbuhan dengan Lingkungannya untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa di SDN Cikarag 3 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Program Sarjana UPI Kampus Tasikmalaya.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar di Kelas V SDN Cikarag 3 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Untuk meningkatkan keterampilan proses siswa pada pembelajaran penyesuaian tumbuhan dengan lingkungannya dilaksanakan dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dan dilaksanakan di kelas V SDN Cikarag 3 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut dengan jumlah siswa yaitu 49 orang yang terdiri dari 28 orang laki-laki, 21 orang perempuan.Pokok permasalahan yang menjadi fokus tindakan bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang diperoleh tentang keterampilan proses siswa dalam pembelajaran IPA dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa. Adapun penelitian ini mempunyai tujuan yaitu: 1) Ingin mengetahui perencanaan pembelajaran yang efektif dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa di kelas V SDN Cikarag 3 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut, 2) Ingin memperoleh data aktual pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa di kelas V SDN Cikarag 3 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut, dan 3) Ingin mengetahui data peningkatan keterampilan proses siswa setelah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa di kelas V SDN Cikarag 3 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi peneliti, guru, siswa dan lembaga. Bagi peneliti, mengembangkan kemampuan merencanakan, dan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa dalam mengajarkan sebuah konsep IPA. Bagi guru, dapat meningkatakan pengetahuan dalam memilih, menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Bagi siswa, dengan penelitian ini keterampilan proses siswa meningkat serta aktivitas siwa lebih berkembang. Bagi lembaga, memberikan sumbangan yang bermakana untuk sekolah sehingga mutu pendidikan sekolah meningkat.
Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar tes untuk setiap siklus yang telah dilakukan. Lembar observasi digunakan untuk menilai kinerja siswa dalam pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa, dan kinerja guru berupa kemampuan merencanakan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kurikulum 2006 atau KTSP serta melaksanakannya sesuai dengan aspek dan indikator yang telah ditentukan. Di setiap akhir siklus dilakukan tes akhir untuk mengetahui perkembangan pemahaman siswa tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada masing-masing soal menerangkan konsep penyesuaian tumbuhan dengan lingkungannya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi ternyata penelitian ini telah berhasil. Ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil penilaian perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang semakin meningkat dari siklus I sampai siklus III, siklus I, 90,6%, siklus II dan siklus III, 100%. Sementara itu, pelaksanaan pembelajaran pun meningkat, siklus I 92%, siklus II dan siklus III, 100%. Keterampilan proses jenis mengamati, mengelompokkan dan mengomunikasikan juga meningkat. Siklus I rata-rata 61,1%, siklus II, 80,9% dan siklus 81,6%. Hasil belajar siswa pada konsep penyesuaian tumbuhan dengan lingkungannya dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa hasil yang diperoleh siswa pada siklus I rata-rata 60 dan siklus II 71, serta siklus III 78. Dari penelitian ini telah memberikan simpulan bahwa penerapan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa pada konsep penyesuaian tumbuhan dengan lingkungannya dapat meningkatkan keterampilan proses siswa kelas V SDN Cikarag 3 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan mengenai Contoh Abstrak Skripsi. Semoga Bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi sahabat semua. Makasih